cover-buku syiah kawan atau lawan an najahJudulSyi’ah Kawan atau Lawan: Sejarah, Doktrin dan Mimpi Persia Raya
PenulisTim Penulis An-Najah
Hlm308
Ukuran15×23 cm
PenerbitPena Ummah
HargaRp 45.000
Info & Pemesanan081-327-309-632 (Telp/SMS/WhatsApp) 
75995956 (PIN BB)
081-390-466-938  (Telp/SMS/WhatsApp) 
75DF010C (PIN BB)


AntiLiberalNews – Syi’ah dan Ahlu Sunnah bagai bumi dan langit. Jika ingin melihat profil kesesatan yang kompleks, Syi’ah adalah contohnya. Ajaran Rukun Iman dan Rukun Islam yang dianutnya berbeda dengan Ahlu Sunnah. Begitu pula pandangannya terhadap Al-Qur’an, Hadits, Ijma’,  para sahabat, Ahlul Bait, tauhid, arwah dan imamah. Penyimpangan yang kompleks ini membuat ulama sepakat bahwa Syi’ah bukan Islam.

Ajaran Syi’ah telah menyebar ke penjuru dunia pasca Revolusi Iran, 1979.  Semula, Revolusi Iran melahirkan harapan akan kebangkitan kaum muslimin dalam satu barisan melawan orang-orang kafir. Umat Islam pun bermimpi dapat membangun kembali khilafah yang runtuh.  Namun, umat Islam  terperanjat saat Khomeini banyak menghujat sahabat, memberangus Ahlu Sunnah, mencela Al-Qur’an serta berbagai penghinaan lainnya. Akhirnya, kaum muslimin sadar bahwa Revolusi Iran bukanlah Revolusi Islam, melainkan kebangkitan Syi’ah untuk mengubur Ahlu Sunnah.

Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia menjadi ladang penyebaran Syi’ah. Kehadiran berbagai lembaga Syi’ah di Indonesia menunjukkan bahwa Syi’ah serius menggarap negeri ini. Karena itu, jika umat Islam Indonesia sejak dini tidak responsif, jangan kaget jika tiba-tiba Syi’ah mencengkeram Indonesia. Kita baru sadar saat Syi’ah menampakkan wajah aslinya;  dendam dan benci terhadap Ahlu Sunnah!
Buku mencoba memotret Syi’ah dengan segala penyimpangan ajarannya. Mulai dari sejarah, doktrin hingga mimpi pendirian Imperium Persia Raya.
Red: Randy
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: