MahmoudAhmadinejad1
KEDATANGAN Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Mesir membawa ekses yang begitu besar, sekaligus membuka sejarah baru Syiah di Mesir. Harap dicatat, selama Hosni Mubarak menjabat sebagai presiden, tidak sekalipun pemimpin Iran diberi kesempatan untuk masuk wilayah Mesir, resmi ataupun tidak.
Di Kairo, Ahmadinejad disambut langsung oleh Muhammad Mursi. Mereka berpelukan. Entah, apakah ini hanya sekadar hubungan diplomasi ataukah memang Mursi menyetujui sebuah kerja sama dengan Iran. Hanya memang, walaupun Iran menjadi negara maju, hampir tidak ada satupun negara-negara di Timur Tengah yang sudi membuka hubungan bilateral dan bisnis dengan Iran. Ini dikarenakan lebih sebagai persoalan ideologis; Iran adalah negara Syiah.
Lantas, siapa sebenarnya Ahmadinejad ini? Berikut adalah ulasan Sisi Lain islampos dari lain sisi. Semoga bermanfaat.
Menurut klaim Telegraph, dokumen close-up itu mengungkapkan bahwa Ahmadinejad sebelumnya dikenal sebagai Sabourjian—atau artinya kurang lebih tukang kain tenun dalam arti nama bahasa Yahudi. Telegraph, melaporkan, sebuah catatan pendek yang tertulis di kartu itu menunjukkan keluarganya berubah nama menjadi Ahmadinejad, ketika memeluk Islam setelah kelahirannya. Sabourjian berasal dari Aradan, tempat kelahiran Ahmadinejad, dan nama itu diturunkan dari “penenun dari Sabour”, nama untuk selendang Tallit Yahudi di Persia. Nama ini, ada dalam daftar nama cipta untuk orang Yahudi di Iran, menurut Departmen Dalam Negeri Iran.
Dalam acara itu, Ahmadinejad dengan lugas mengatakan bahwa Talhah dan Zubair adalah dua orang pengkhianat. “Talhah dan Zubair adalah dua orang sahabat Rasul, tapi setelah kepergian Rasul, mereka berdua kembali kepada ajaran sebelumnya dan mengikuti Muawiyah!” Padahal dalam sejarah, Talhah dan Zubair, dua orang sahabat Rasul itu, tak pernah bertempur dengan Muawiyah, karena keduanya meninggal lama sebelum peperangan Jamal di tahun ke-36 kekhalifahan Islam di mana Muawiyah menjadi rajanya.
Ketika Ahmadinejad berpidato di Universitas Harvard, media-media Amerika langsung meliput dan menyiarkan langsung pidato tersebut. Padahal selama ini tidak ada presiden yang diperlakukan seperti itu. Apalagi sudah banyak bukti yang menjelaskan hubungan gelap antara Ahmadinejad dengan Israel. Seorang ulama Syiah mengatakan presiden Iran ingin menjalin “persahabatan dengan Israel.”  Menurut ulama Syiah Mahmud Nubia, penasihat teras atas Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei tiga tahun lalu menyatakan bahwa Iran harus memiliki “hubungan yang bersahabat” dengan Negara Yahudi, namun Ahmadinejad menahan diri dari persoalan ini di depan umum karena pemimpin tinggi Syiah Iran Ayatollah Ali Khamenei sangat keberatan dengan hal ini.
Satu lagi sebuah fakta terungkap bahwa Iran tidak pernah bermusuhan dengan Israel. Yang mencengangkaan, hal ini dikatakan sendiri langsung oleh Wakil PM Israel yang mengakui bahwa Ahmadinejad tidak pernah mengatakan Israel harus dihapus dari peta.
Sementara Muhammad Mursi, Presiden Mursi saat ini, di tahun 2010, ada sebuah videonya yang direkam, menyebutkan bahwa Yahudi adalah  “pengisap darah yang menyerang Palestina” serta “keturunan kera dan babi.” Kata-kata ini diucapkan ketika Mursi bukan sebagaip presiden. Selama menjabat sebagai orang nomor satu Mesir, tidak sekalipun Mursi mengatakan hal-hal yang buruk tentang Israel dan Amerika di wilayah public—tidak seperti Ahmadinejad.
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: