asyura iran 3
SEIRING kaum Syiah di seluruh dunia memeringati hari Asyura, citra perayaan ini di Iran telah menjadi salah satu potret orang-orang yang berpakaian hitam dan penuh kesedihan. Asyura—bagi kaum Syiah—merupakan bagian dari upaya negara untuk memperkuat pesan ideologis dan mempertahankan kontrol ulama, namun upacara resmi yang digelar memberikan gambaran yang berbeda .
Di Iran, tradisi Asyura sangat dijunjung tinggi. Tidak heran mengingat peran penting perayaan ini sebagai inspirasi ideologi negara. Dengan demikian, Asyura, etos dan ritualnya telah dimonopoli oleh negara.
Ada beberapa perayaan Asyura yang didukung dan dipromosikan. Ada juga perayaan yang secara resmi diabaikan atau diremehkan, sementara beberapa ritual Asyura dilarang.
asyura iran 1
Menurut ajaran Syiah, meskipun kalah jumlah oleh pasukan musuh, Hussein berjuang pada hari Asyura, dan mengetahui bahwa ia dan pengikutnya akan dibunuh sehingga generasi mendatang bisa menarik pelajaran dari pengorbanan ini.
BBC menurunkan laporan soal Asyura di Iran. Ulama Iran menekankan pembebasan pelaksanaan Asyura ini dan lepas dari kebijakan pemerintah, namun harus tetap mematuhi pedoman pemerintah tentang bagaimana berjalannya Asyura.
Menurut pemerintah, upacara Asyura yang tepat adalah hadirin mengenakan pakaian hitam, pemukulan dada dan kepala harus melibatkan seorang mullah atau Madah yang akan terus membacakan apa yang terjadi pada hari naas ketika Hussein dan pengikutnya tewas.
Namun rakyat Iran juga punya perayaan Asyuro yang lain dan lebih pribadi. Namanya Tazieh. Beberapa tokoh negara memperbolehkan sementara yang lainnya menganggap Tazieh sebagai suatu ritual yang sesat atau merendahkan.
asyura iran 2
Sementara di beberapa masyarakat pesisir seperti Bushher , Asyura ditandai dengan mencuci benda-benda yang tengah dipakai untuk acara di dalam air laut. Sedangkan rakyat di daerah pegunungan seperti Shahre Kord menyalakan lilin di atas bukit-bukit dan padang rumput di tengah malam.
Di Bijar dan Khoram Abad , penduduk setempat membaluri dirinya sendiri dengan lumpur dan air bunga mawar dari kepala hingga ujung kaki. Dan di kota-kota seperti Ardebil, orang membawa baskom khusus yang diisi dengan air untuk mengenang Hussein. Masyarakat pedesaan lainnya membawa sabut kelapa, sekop atau kerajinan tangan.
Di beberapa kota lain seperti Khomeini – Shahr, Asyura ditandai dengan kostum warna-warni yang suram.
BERSAMBUNG
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: